Single Parent kan sudah pernah dengar dan tau artinya. Klo Half Single Parents?....Nah artinya kondisi dimana salah satu orang tuanya kerja diluar kota. Jadi yg membesarkan & mengurus anak hanya dilakukan oleh 1 pihak baik ayah maupun ibu. Tapiiii....umumnya sich ibu yach, sedangkan ayah kan pergi mencarai nafkah.
Nah saya termasuk salah 1 Half Single Parents (HSP). Suamiku kerja diseberang lautan sana dan pulang setiap /3 bulan. Sedangkan saya Full Time Mother (FTM).
Suka duka jadi HSP pasti ada even tidak mudah apalagi klo permasalahannya The House Helper alias ART or kasarnya pembantu / babu.
Sukanya jadi HSP....klo suami pulang enak pasti berkumpul semua, tidak ada jam kantor. Kita bisa pergi jalan2 sekeluarga, trus klo ke mall gak usah berdesakan sama pengunjung lain karena kita pilih hari kerja. Trus bisa keluar kota dengan tarif low budget. Klo weekn teteup jalan2 ke tempat wisata or kumpul2 dirumah nikmatin makanan.
Klo lg HSP time...bisa bermain bersama anak berdua saja. Lihat tingkahnya yg lucu, imut, aktif sampai kita juga ikut olahraga... Dan masih banyak lagi kegiatan yg bisa dilakukan sebebas mungkin tanpa ikatan jam kantor.
Dukanya...klo anak lagi sakit harus bergadang sendirian, kuatir, panik karena tidak ada seseorang disamping kita yg bisa kita ajak berbagi or sharing secara langsung.
Moment nightmare semua ibu RT baik single or not ART problem.
Klo dapat ART yg berpengalaman kita enak ada tangan kanan sehingga waktu untuk anak banyak. Karena kita bisa melimpahkan semua tugas RT tanpa ragu bahkan memasak.
Klo dapat yg gak berpengalaman apalagi gerakannya kaya putri solo....wadehhh bisa tensi darah naek tu, kita nasehatin dibilang cerewet, kita ajarin dia tidak mau nerima maunya cara dia.
Dengan kondisi HSP lalu anaknya aktif. Asli kagak sanggup deh jaga anak seorang diri or pakai ART pulang hari. Nah disaat kaya gini nich rindu ada suami yg bisa bantu jaga supaya bisa istirahat merem mata 1 jam saja sudah bagai tidur 1 malam.
0 komentar:
Posting Komentar