Setelah puas berleha - leha di Tanah Lot, perjalanan menunju Kuta pun dimulai......
Kali ini perjalanan lebih unik lagi, Why??? karena kami lewat jalan tikus yang kami lihat di GPS, bukan melewati jalan yang direkomen pada umumnya. Tujuannya....lebih dekat dan menyusuri pantai, itulah yang menjadi incaran kami.
Kali ini perjalanan lebih unik lagi, Why??? karena kami lewat jalan tikus yang kami lihat di GPS, bukan melewati jalan yang direkomen pada umumnya. Tujuannya....lebih dekat dan menyusuri pantai, itulah yang menjadi incaran kami.
Menyusuri jalan tikus ini tidak lah membosankan....justru menyenangkan, karena pemandangan yang disajikan berbagai macam....seperti sempat melewati daerah perumahan elit di Bali....lalu perumahan biasa - biasa aja, trusss.....ada banyak rumah mewah yang disewakan oleh ekspatriat atau mungkin sudah di beli kali yach....ama si bule dan menetap di sini???? Mana ku tehe....mangnya saya tanyakan....inikan cuman hayalan saya....tak jauh lagi ada beberapa rumah mewah lagi yang dibangun menjadi penginapan yang berkonsep homie & private....trus ketemu lapangan luas yang ditumbuhin daun hijau....bagusss deh pemandangan jalan tikus ini. Tidak terkesan kampung justru berkesan lebih ke kota walaupun ini mungkin kategori pinggiran....entahlah yang pasti disini juga ada hadir kefe, restoran dan mini market seperti Alfamart, lalu ada beberapa boutique yang berkelas juga gallery.....
Sampai pada akhirnya ada pemandangan yang tertangkap mata saya yaitu semacam pemandangan lautan gituuu....tapi sempat kami binggung juga....itu kan gang kecil kok bisa ada pantainya....lalu kami stopkan mobil sebentar di pinggir sambil mempelajari situasi nya. Baru saja beberapa sekitar 1 menit nongkrong...gak taunya ada bule naik motor sambil bawa papan surfing..."Wah sepertinya ada pantai nich di sana...." jawab kami kompak. Tak perlu bertanya satu sama lain....karena sehati maka kami pun mulai memutuskan menunju tempat tersembunyi itu.
Nama nya Pantai Batubelig, Kerobokan - Kuta Utara lokasi nya berada dipinggiran kota. Pantai ini jauh lebih sepi pengunjung dari pada kuta, pengunjungnya mayoritas turis asing yang kebetulan menginap di hotel atau villa disekitar desa Batubelig. Walaupun ada orang lokal itupun warga yang tinggal di sekitar desa Batubelig ini, turis lokal sangatlah jarang....saat saya berkunjung di pantai ini mungkin hanya ditemukan 2 atau 3 kelompok turis lokal. Pantai ini bersebelahan dengan pantai Patingenget,
Suasana di pantai ini lebih panas dan sedikit gersang jika dibayangkan seperti padang pantai bukannya padang gurun yach....walaupun sepi teteupp....keindahan lautnya selalu mempesona. Ombak disini lebih tenang, terlihat ada beberapa turis asing asik bersurfing ria. Walaupun banyak dibangun Villa dan hotel di desa Batubelig ini, keindahan dan keasrian pantai ini masih tetap terjaga, sekalipun lebih banyak turis asing dan warga desa Batubelig yang berkeliaran di pantai ini.
Pemandangan untuk melihat pantai, air laut yang bersih dan sunrise serta sunset yang lebih bagus dapat dilihat disini. Karena lokasinya jauh dari hiruk pikuk kota juga polusi sampah dan udara sehingga untuk menikmati suasana ini akan lebih terasa fresh, tenang dan asri. Di sini adalah pantai yang tepat untuk peminat pantai yang mencari ketenangan, keasrian serta nikmatnya menghirup udara yang bersih & memandang matahari terbit & terbenam dengan cantik.
Setelah menginterogasi sikon pantai Batubelig kami kembali lagi pada rencana awal yaitu ke kuta. Akhirnya setelah melewati medan di jalan tikus ketemu juga jalan raya yang menunju lokasi Pantai Kuta. Pas sekali waktunya....kami masih mempunyai sisa banyak waktu untuk menikmati pertokoan di jalan legian sebelum waktu sunset tiba. Masuk toko kemudian keluar toko lagi...entah apa yang kami cari pun tidak tau...yang pasti celingak - celinguk saja tak ada minat membeli yang ada hanya cuci mata saja.
Setelah menyusuri toko di jalan legian, mata kami tertumpu pada sebuah monumen. Dimana di sekitarnya berjejer banyak sekali baik turis asing maupun lokal berfoto ria di monumen tersebut. Setelah didekati...ternyata "Monumen Tragedi Kemanusiaan Peledakan Bom Bali 12 Oktober 2002" atau terkenalnya Monumen Ground Zero, dibangun untuk mengenang peristiwa bom Bali I yang terjadi di Sari Club dan Paddy's cafe pada tanggal 12 Oktober 2002 yang menelan korban sebanyak 202 orang. Kami pun melihat langsung monumen tersebut dan membaca nama - nama korbannya, terbesit sebuah perasaan yang amat sulit diungkapkan saat berada di monumen tersebut....yang pasti sakit hati dan sedih, walaupun saya tak kenal dengan korbannya tetapi hati ini begitu.......erghhh.....terhadap perbuatan ini.
Akhirnya saya memutuskan tidak mau mengambil foto di sini karena hanya akan menambah luka dan kesedihan di hati jika saya mememorikan obyek ini di foto. Bila ada kesempatan datang kembali ditempat ini, akan saya lakukan hal yang sama yaitu berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan dan mereka yang meninggal supaya tenang dan di terima disisiNYA.
Tibalah di pintu gerbang pantai Kuta, sebuah gapura besar khas Bali yang menandakan anda sudah tiba dikawasan pantai Kuta. Disinilah kami menghabiskan waktu sore kami, duduk santai sambil menikmati angin pantai....melihat aneka macam manusia berseliweran & berjemuran di pantai ini. Ada yang olahraga sore seperti jogging, ada juga juga yang surfing....dan ada pula yang sibuk klak klik kamera serta banyak lagi kegiatan yang dilakukan di pantai ini.
sunset di pantai Kuta - Bali |
1 komentar:
seru bgt perjalanannya!!
brownfeather bali
Posting Komentar