Santapan wajib kami di Bali

Inilah awal kisahnya, kenapa menu ini jadi santapan wajib kami selama di Bali.......

Malam semakin larut...perut pun belum kenyang, hasrat perutpun semakin menuntut. Jadilah kami meluncur ke TKP terdekat dari tempat menginap kami, sekitar daerah By Pass Ngurah Rai. 

Jangan kalian binggung, walaupun di Bali malam sudah larut....makanan pasti tetap ada yang menjual. Salah satunya yang mudah ditemukan disetiap jalan dengan harga terjangkau adalah Nasi Jenggo semacam nasi kucing, karena sebungkus nasi & lauk porsinya cukup untuk 3-5 kali suap. Tapi bukan ini yang menjadi incaran kami, melainkan......

"Warung Makan Sederhana" sesuai namanya juga penampilan dari warung ini pun cukup sederhana tak ada interior mewah. Semuanya terlihat sudah cukup lama digunakan, mungkin seusia umur warung ini yang sudah lebih dari 20 tahun berdiri. Ruangan nya hanya dapat menampung sekitar 20 tamu saja dengan warna ruangan dicat hijau.

Lokasinya tepat berada di Jalan Raya By Pass Ngurah Rai No. 208, Sanur Koja - Denpasar. Tlpn: 0361 - 7932391 dengan jam buka mulai pukul 18.00 - 03.00 WTA.
Jika anda sedang berada disekitar Pantai Sanur, tidak ada salahnya sekalian mampir di sini, karena lokasinya tidak jauh dari Pantai Sanur, semakin malam pengunjung akan semakin bertambah banyak....dan tentu harus rela mengantri.

soto balung babi

stik babi bumbu bali (B3)
Menu yang ditawarkan warung ini tidak lah banyak kurang lebih hanya 15 macam menu dan akan terlihat tepat di sebuah papan yang digantung di dalam warung tersebut. Hanya yang menjadi menu favoritnya disini adalah "Soto Balung Babi" dan disusul oleh "Stik Babi Bumbu Bali". 
Berhubung masyarakat Bali mayoritas Hindu, jadi babi menjadi salah satu makanan yang cukup aman untuk dinikmati, terutama bagi mereka yang tidak ada pantangan. Untuk soto ini bahan yang digunakan adalah balung babi atau bagian tulang babi yang masih berisi sedikit daging. Satu porsi soto disajikan sebanyak 3 potong balung babi yang dilengkapi dengan irisan tipis sayur lobak dan taburan daun sledri serta bawang goreng. Kuahnya jenis bening dengan rasa dari racikan bumbu khas seperti ketumbar, lengkuas, bawang putih, merica dllnya. Kuahnya menggunakan kaldu babi dan disajikan dalam kondisi panas sehingga tak tampak tampilan yang sangat berlemak.

Cara menikmati soto ini harus ditambah dengan perasan jeruk nipis yang mempunyai daya tarik asam sehingga mengikat lemak kuah nya dan timbullah rasa khas yang memberikan sensasi segar dan ringan dinikmati oleh lidah, tenggorakan dan turun ke perut. Jangan lupa juga bagi pecinta pedas....tambahkan cabe sesuai selera. Lebih afdol lagi dilengkapi nasi sepiring....hmmm mantap sudah acara makan ini. 

Soto yang hangat disiram ke nasi ditambah nikmatnya menggerogoti daging yang nempel pada tulang dengan tingkat empuk yang sungguh pas tanpa perlu perlwanan dari si gigi. Tak lama habis sudah 1 porsi soto + nasi dan menyisakan kenangan indah dari lidah, otak, perut & hati....yang membuat kami harus datang lagi besok malam.....dan tidak boleh tidak.......apalagi semakin malam angin pun cukup bersahabat ditambah habis pulang dari mencari angin pantai...hmmm nimatttttnya....sulit dilukiskan dengan kata - kata, lebih baik dicoba sendiri.

Stik Babi Bumbu Bali atau disebut B3, walaupun stik namanya....penampakannya tidak seperti stik. Melainkan babi dalam bentuk potongan kecil dengan balutan khas base genap plus sambal goreng ala Bali. Base genap sendiri merupakan racikan bumbu khas Bali yang terdiri dari 9 macam rempah rempah dapur. Soal rasa tak kalah enaknya juga dengan si soto, ada rasa pedas dan nikmatnya bumbu khas Bali.

Pokoknya ke 2 menu favorit ini lebih baik dicoba sendiri, karena sangking enaknya sulit untuk didiskripsikan, dikarenakan setiap pribadi mempunyai selera yang berbeda. Harga untuk 1 porsi soto Rp.15.000,- sedangkan stik nya Rp.16.000,-.
Selain menu tersebut diatas, kami juga sempat mencicipi menu lainnya yang juga menjadi favorit, yaitu "babi asam manis". Untuk yang satu ini juga sama enaknya...dengan tampilan yang sama seperti stik babi yang berbeda hanya penampilannya berwarna merah dan rasanya nya yach asam manis....macam gurame asam manis.

Hampir setiap malam, selama kami berada di Bali menu warung ini menjadi makan malam kami bahkan wajib. Maklum jika pulang ke Jakarta takut kangen & ngidam.....jadi dipuaskan dulu disini.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar