Tik Tik Tik...hujan di Lombok, Lombok hujannnn.....

Nyenyak...itulah kata yang terlintas di otakku pagi hari saat mata melek, benar - benar tidur yang sungguh nyaman karena saya tak merasakan sampai pagi hari memanggilku secara otomatis. Lekas saya menunju horden penasaran ingin tau apakah cuaca cerah?....ternyata masih mendung dan terlihat basah halaman dan pantainya, ombak pun terlihat masih besar dan angin juga bertiup kencang...terlihat sang pohon kelapa yang melambai dengan gagahnya.

Yach mau bagaimana lagi....rencana keliling pantai di Lombok ke Tanjung Aan dan Kuta batal sudah, mau keliling kota Mataram pun sudah membleh....yach sudahlah cepat - cepat kami membasuh diri lalu pergi sarapan dulu, setidaknya kegiatan ini bisa menghibur kami yang sedih hatinya....karena melihat langit terus menangisss......

Berhubung semalam gelap maka pagi ini kami enjoying lingkungan hotel saja, walau masih hujan rintik rintik. Kami langsung menunju tempat breakfast dulu yang ternyata sudah penuh dengan tamu turis asing....wah yang lokal hanya rombongan saya dong. Cuek ahh....yang penting perut kami harus di isi dulu.

Makanan yang disajikan untuk sarapan cukup banyak....dari menu lokal seperti lontong sayur sampai international roti & keju. Berhubung kita orang lokal....hahaha...ketahuan deh kartunya....teknik makan sepuasnya dimulai, inilah tingkah laku rombongan pecinta makan. Tidak pakai malu atau malu maluin apalagi malu kucing, semua turis melirik kami yang makan nya tak berhenti - henti....habis satu menu ganti lagi menu lainnya, yeah....this is it....we love eat :)) 

Nasi Uduk
Pertama incaran saya setelah keliling meja prasmanan adalah Nasi Uduk, habis kuangennnn ama betawiku hehehe...campuran & toping nya saya kreasi sendiri, apalagi pas lihat ada lettuce & tomat sayur kesukaanku. Langsung saya jepit letucenya dahulu sebagai hiasan disusul tomat, baru deh nasi, mie goreng, ayam goreng telur balado, sosis goreng & terakhir kerupuk udang hmmm...yummy...sarapan yang berat, ANYW tidak berat juga kok...karena saya siasatin ambil dalam ukuran 1X sendok saja...jadi kalo mau diisi lagi masih muat tupperperutnya....xixixi....
Lontong sayur

Setelah ronde pertama selesai lanjut lagi ronde keduanya, lontong sayur....yach seperti biasa lontong sayur ala betawi tidak ada yang spesial hanya lontong disiram dengan kuah santan sayur labu dengan toping bawang goreng & kerupuk udang again....

Over all....semuanya enak, makanan yang layak dimakan dan terasa semuanya. Tidak kecewalah....namanya juga makanan hotel berbintang 5, dimana tamunya semua turis asing.
menikmati buah sebagai penutup
Perut sudah benar - benar kenyang, kami habiskan waktu dengan bersantai - santai duduk di ruang makan yang kebetulan menghadap kolam renang. Sebenarnya kami lagi menunggu sesi makanan penutup yaitu buah - buahan...maklum perut dikasih turun dulu jadi sambil menyeruput secangkir teh hangat & menikmati pemandangan sebelum beranjak ke ronde penutup. 

Duduk punya duduk, hujan pun mulai sedikit reda. Kami merencanakan untuk main dipantai lanjut dengan berenang......butuh dong pembakaran kalori, apalagi habis makan segambreng....
Akhirnya kami menghabiskan pagi ini dengan kegiatan sarapan dan main dipantai lalu berenang sampai lelah. Tak lama kami selesai berenang, hujan mulai turun lagi. Yach.....terpaksa deh mendekam didalam kamar & duduk di teras melihat hujan dan pemandangan yang basah.....makan siang pun kami skip dengan lanjut tidur siang, maklum hujan & suasananya sangat mendukung kami bermalas - malasan sich.......


salah satu view halaman hotel

Pantai Senggigi

mejeng dulu di pantainya

Pantai Senggigi
Jam tidur siang sudah lewat, hujan mulai berangsur berhenti. Tapi mau kemana??? hari pun sudah sore, keliling Mataram pun percuma tak akan cukup waktu jadi kami putuskan jalan kaki keliling sepanjang jalan Senggigi ini. Kami keluar melihat lingkungan di Senggigi, ternyata banyak sekali agen agen tur yang menawarkan wisata ke Gili Trawangan yang merupakan tujuan kami. Masuklah kami ke salah satu agen tur tersebut, tapi sayangnya tujuan kami tak tercapai. Karena sang agen tidak berani menjamin besok bisa berangkat ke Gili dengan kondisi cuaca seperti ini yang tak menentu, kadang hujan kadang cerah.....takutnya jika dipaksakan terjadi hal yang tak baik. Sebenarnya sich bisa aja jika ingin dipaksakan, tapi sang agen menasehatkan kami untuk memilih yang terbaik untuk keselamatan kami....dan itupun berlaku hampir disemua travel agen yang kami kunjungi. Batal sudah deh.....ke gili nya, maklum saat kami berkunjung Lombok sudah diguyur hujan selama 3 hari berturut - turut bahkan saat sampai kedatangan kami pun masih terus hujan, yach setidaknya kami bersyukur kepada alam ini yang telah memberikan kami hujan....karena kalo tidak hujan kita kan tak akan tau apa yang akan terjadi, jadi jangan lah anda menentang kehendak alam, bersyukurlah pada alam NYA. 

Cukup lumayan jauh kami jalan meninggalkan lokasi hotel kami, mulai terasa juga laparnya....maklum kan makan siang sudah kita skip. Jadi tibalah kami bingung memilih restoran mana yang kira - kira harganya terjangkau tapi enak serta yang paling penting harus makanan khas Lombok. Akhirnya pilihan jatuh pada sebuah rumah makan yang tampak sangat sederhana, lebih mirip hanya rumah biasa yang ada hallnya didepan juga beberapa meja makan, asli tak mirip sebuah restoran. Disana ada spanduk bertuliskan Menu: ayam taliwang,  kangkung pelecing, beberok dll. Karena melihat bentuknya yang rumahan kami berasumsi mungkin masakan nya juga enak dengan cita rasa rumahan....kenapa tidak coba saja.


Akhirnya kami masuk dengan perut sudah benar - benar laparrrr berat, pesanannya pun tak tanggung - tanggung kali ini. Kami pesan ayam bakar taliwang 1 ekor, ayam bumbu pelecing 1 porsi, kangkung pelecing dan beberok. Terus kami menunggu cukup lama sekitar 20 - 30 menit, dimana sang pemilik sudah memberitahukan kepada kami sebelum memesan. Kami bersedia menunggu dengan harapan pasti oke dan diwaktu menunggu kami disajikan harumnya bumbu yang sedang ditumis di dapur serta bunyi blender dan juga keramaian aneka alat dapur lainnya. Ya ampunnn...perut lumayan lapar dan masih sabar tapiii wanginya masakan alamakkkk....membuat kami "sepertinya gak main main ini masakannya....jangan - jangan enak".


Tak lama kemudian, keluarlah semua pesanan kami. Sangking lapar & penasaran jadi tak sempat lagi untuk foto - foto makanannya, langsung kami hajar semua makanan dan OMG....rasanya ampunnnn wenakkkk tenan, semua bumbu meresap di daging ayam nya, kangkungnya seugerrrrr....beberok nya sangat menonjok pedasnya. Semua masakan bener - bener terasa bumbunya serta segerrr semua bahannya ditambah pedassssnya alamakkkk.....seperti naga menyemburkan api, but...lidah kita sudah terbiasa malah terasa mantaaaappp pedasnya.


Setelah semua makanan habis, kami sempatkan diri ngobrol dengan sang pemiliknya yang kebetulan sedang duduk santai di salah satu meja makan. Kami mulai dari penampakan RM ini yang sederhana sekali. Dengan ramahnya sang pemilik pun bercerita....
Awalnya mereka sebenarnya bisnis travel service yang memberikan jasa pelayanan bagi turis yang hendak ke Gili. Dan kemudian karena melihat tempat yang mereka miliki cukup luas ditambah sebuah warung kopi, sehingga banyak penduduk lokal yang sering duduk sambil berbincang - bincang santai. Maka tercetuslah ide untuk menambahkan menu khas Lombak  dengan konsep pesan langsung dimasak ala rumahan. 

Alasan kenapa tidak ditata secantik mungkin biar menarik turis asing untuk masuk? jawabannya simple "butuh banyak modal". Dan menurut mereka jika ditata secantik restoran tetangga takutnya mereka akan kehilangan pelanggan dimana otomatis harga jual sajian mereka akan disesuaikan dengan sikon restoran. Jika mereka berpenampilan sederhana justru orang yang melihatnya bisa penasaran untuk masuk karena ditarik oleh spanduk menu serta ruangan yang ditata layaknya sebuah rumahan yang memberikan rasa nyaman dan santai kepada pengunjung. Ditambah lagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok baik asing atau lokal tidak semuanya berkantong tebal, pasti akan ada turis yang mencari sesuatu yang harganya terjangkau dan juga nyaman.


Selain alasan penampakan restonya, dia juga bercerita tentang kunci masakannya yang kami puji terusss karena terasa segar. Ternyata mereka menggunakan ayam kampung muda serta sayuran segar yang ditanam di Lombok, seluruh bumbu yang mereka gunakan semuanya berasal dari Lombok dan langsung dibeli tiap pagi di pasar. Jadi mereka tidak menggunakan stock, mereka belanja untuk keperluan 1-2 hari. Bumbu pun dioalah saat ada yang memesan, sehingga makanan yang disajikan pun akan terasa segarnya.


Cukup lama kami bercerita dengan pemiliknya yang ternyata sangat lucu dan ramah ditambah fisik dan mukannya mirip artis Oky Lukman sehingga membuat kami semua bisa bercanda. Akhirnya kami bayar semua kerusakannya dan tak disangka semua makanan ini tak sampai 100rb rupiah, benar - benar murah dan wenakkkk.


Jika anda ke Lombok jangan lupa kunjungin:
RM. Senggigi Kedaton Cafe
Jl. Raya Senggigi
Tlpn: +62 0 370 6894836
Hp: +62 0 819159 84838
Contac person: Yulia
email: dhany_lombok@yahoo.com / yuliararizma@yahoo.com


Sekaligus juga merangkap sebagai travel servise dengan nama: "Lombok Vacation"
yang menerima Lombok daily tour, Gili Hopping Island, Rinjani Trekking, Komodo Adventure, Hotel Voucher, Car - motorbike rental dan juga penjualan tiket pesawat domestick / internasional serta perpanjangan visa.


Selesai makan malam, kami kembali lagi ke hotel dengan jalan kaki untuk olahraga. Dan malamnya karena sudah tidak hujan lagi....kami menikmati suasana hotel bars yang terletak di pantai Senggigi......


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Uniknya tata cara makan kebudayaan Korea

Korea, siapa yang tidak mengenal negara ini? apalagi di Indonesia belakangan ini sedang diserbu demam Korean style yang disebarkan virusnya melalui film - film & boys band asal negeri elektronik Samsung. 


Pemeran Endless Love
Sebenarnya film & boys band Korea ini sudah lama masuk ke Indonesia sejak film Endless Love nya dimana kisahnya yang sempat menggemparkan para penontonnya alias sepanjang film meneteskan air mata terussss.......lalu berlanjut dengan Winter Sonata, All About Eve, Full House.....dan sempat tenggelam...trus bangkit kembali kejayaan Koreanya dengan kisah Boys Before Flower yang kisahnya hampir menyerupai kisah Meteor Garden dari Taiwan.
Masih ingatkah dengan ini?

Walaupun sudah lama, entah kenapa justru sekaranglah baru demam koreanya mulai terlihat. Salah satu pengaruh yang dapat dilihat paling mudah adalah Fashion, banyak sekali para ladies sekarang ini mulai meniru fashion style ala Korea yang memainkan warna cerah sehingga terkesan manis lalu motif renda sebagai pemanis. Untuk soal fashion jujur penulis tidak dapat bercerita banyak dikarenakan....yach saya bukan ladies korban fashion jadi gak ngertilah.....yang kutau style Korea itu ciri - cirinya warna cerah, motif harus terlihat girly atau cute (lucu), yap...cukup itu saja yang saya ketahui dari style Korea.

Nah jika orang sibuk memperhatikan fashion Korea di dalam filmnya, saya justru memperhatikan keunikan cara makan orang Korea. Dimana setiap menonton serial dramanya pas di adegan makan, ada seperti gerakan yang tidak umum pada saat mereka menyuapi makanan ke mulutnya, seperti sebuah keunikan atau entahlah apa sebutannya "tata krama???

Dae Jang Geum
Jika penasaran cobalah anda nonton film Daejangguem, di film ini anda akan dapat melihat jelas semuanya tentang kebudayaan kunliner dan tata krama saat makannya, juga coba perhatikan lebih teliti lagi di film drama lainnya pas lagi adegan makan.

Akhirnya karena rasa penasaran ini maka saya coba search lewat Om Google dan woalah....this is it....Tata Cara Makan Orang Korea, dimana kebudayaan ini masih terus berlanjut di jaman modern sekarang. Ckckck....masih dilestarikan, hebat bukannnn...... 
Oke so....silakan dibaca sendiri mengenai keunikannya tata cara makan orang Korea :)

Sujeo 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sujeo
Sujeo adalah satu set alat makan dalam tradisi kuliner Korea yang terdiri dari sendok dan sumpit. Kata sujeo berasal dari kata sutgarak (숟가락, sendok) dan jeotgarak (젓가락, sumpit). Namun sujeo sering berarti sendok saja, tanpa sumpit. Sewaktu makan, sendok dan sumpit tidak dipakai secara bersamaan atau tidak dipegang dengan kedua belah tangan, melainkan secara bergantian. Ketika tidak dipakai, sumpit diletakkan di atas meja.

Sujeo dijual dalam kemasan karton atau kantung kain dengan bordiran khas Korea yang bermotifkan simbol-simbol umur panjang. Sebagai alat makan, sujeo dipandang sebagai alat terpenting dalam kehidupan, dan sekaligus lambang kehidupan yang makmur. Oleh karena itu, sujeo sering diberikan sebagai hadiah, khususnya untuk ulang tahun bayi dan pesta pernikahan. Sekarang ini, sujeo juga dibeli sebagai cenderamata.

Penggunaan sumpit dan sendok secara sekaligus sewaktu makan merupakan budaya unik Korea, dan tidak didapati pada budaya kuliner Asia Timur lainnya seperti Cina dan Jepang.

Bila diteliti dari artefak hasil penggalian di situs arkeologi, sendok sudah lebih dulu dipakai oleh orang Korea daripada sumpit. Sendok sudah dipakai orang Korea sejak Zaman Perunggu. Sumpit ditemukan dari artefak asal zaman Tiga Kerajaan Korea.

Makanan utama orang Korea adalah nasi dengan sup yang disebut jjigae atau guk. Oleh karena itu, sangat sulit bagi orang Korea untuk makan tanpa sendok. Berbeda dari sumpit Jepang atau sumpit Cina yang umumnya dibuat dari kayu, sendok dan sumpit Korea dibuat dari logam seperti kuningan, perunggu, perak, atau baja tahan karat.

Pengaturan meja makan

Orang Korea biasanya makan dengan duduk di bantal (tanpa kursi) pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang (menyila).

Tidak seperti orang Tionghoa atau Jepang, mangkuk nasi dan sup tidak boleh beranjak dari meja dan mereka memakannya dengan sendok. Banchan (lauk pauk) dimakan dengan sumpit. 

Hanjungsik, salah satu sajian formal menu Korea
Pengaturan yang umum biasanya seperti berikut:
Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar (di sebelah kanan nasi), seringkali jjigae atau makanan jenis berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang stainless steel untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk banchan (di sebelah kanan sup).

Hidangan lauk banchan yang bervariasi disediakan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Tergantung pada setiap rumah tangga, minuman bisa saja disediakan atau tidak disediakan. 

Air es biasanya disediakan saat makan bersama keluarga. Dalam lingkungan umum (misal restoran), disediakan air atau minuman tradisional (“teh” biji-bijian seperti teh barley, sementara teh biasa kurang disukai saat makan karena rasanya tidak cocok dengan nasi atau banchan yang pedas). Minuman lain yang umum saat makan adalah soju. Setelah makan, minuman penyegar yang disediakan contohnya soojunggwa atau shikhye. Minuman yang disajikan berbeda-beda berdasarkan musim dalam setahun.

Etiket makan tradisional

Orang tua, yang dihormati, dan tamu harus diperlakukan dengan hormat dan mempunyai hak untuk memakan makanannya paling dulu. Bagi mereka ini, umumnya disediakan hidangan yang terbaik. 

Orang Korea tidak mengangkat mangkuk nasi dan sup mereka dari meja. Etiket mengharuskan mangkuk tetap di meja dan sendok/sumpit digunakan untuk menyuap makanan ke mulut. Mengangkat mangkuk dengan tangan dianggap tidak sopan, kecuali dalam beberapa keadaan yang cukup longgar, hal itu masih bisa diterima. 

Pada zaman dulu, kaum bangsawan (yangban) makan dengan meja yang mewah sementara kebalikannya, petani menikmati makanannya di tengah ladang.

Perilaku tidak sopan saat makan:
  • Menghembuskan napas dari hidung ke meja,
  • Mendahului makan sebelum orang tertua,
  • Mendirikan sumpit atau sendok ke atas, karena melambangkan dupa yang dibakar saat upacara kematian,
  • Menancapkan makanan dengan sumpit dan mengambil makanan dengan tangan (ada makanan yang boleh diambil dengan jari tangan, namun banchan tidak diperbolehkan),
  • Menggunakan sumpit dan sendok pada saat bersamaan (hanya boleh dengan satu tangan),
  • Menggunakan sumpit atau sendok dengan tangan kiri,
  • Membuat suara berisik saat mengunyah makanan atau memukul mangkuk dengan alat makan,
  • Mengaduk-aduk nasi atau sup dengan sendok/sumpit,
  • Mengaduk-aduk lauk pauk dengan sendok/sumpit,
  • Menyelesaikan makan terlalu cepat atau terlalu lambat,
  • Minum minuman menghadap ke orang tua (Ini sangat tidak sopan, seseorang harus memutar posisi ke arah lain/sebelahnya)
  • Menerima minuman dari orang tua dan dihormati dengan kedua tangan, seharusnya tangan kiri diletakkan ke dada dan tangan kanan memegang tempat minum/cawan saat minuman dituangkan.
  • Dalam situasi informal, peraturan-peraturan ini kurang begitu penting. Dalam acara makan keluarga, anak-anak diajari oleh orang tua tentang cara dan etiket makan tradisional.
  • Berbicara saat mengunyah makanan tidak apa-apa, selama mulut tidak dibuka. Adalah tidak sopan saat makan berbicara dengan mulut terbuka. Namun, jika berbicara saat makan, orang Korea terbiasa menjawab dengan hanya mengangguk-anggukkan kepala atau menyebut “mm” sebagai kata “ya” dan tidak membuka mulut. Menyantap/menyeruput sup dengan suara berdesis sangat dianjurkan. Orang korea akan memberi komentar terhadap tamu yang sangat diam saat makan (jika ia tidak bicara), supaya ia tidak terus berpacu menyantap makanan jika ia berhenti makan untuk berbicara.
Peraturan lain yang harus diingat adalah orang-orang tua atau yang dihormati tidak perlu harus mengikuti tata-cara itu, namun orang lain diharuskan. Ini dikarenakan hal terpenting dalam makan adalah menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada yang berada diatas kita. Hal ini tidak berlaku saat makan sendirian atau dengan teman-teman.

Dalam makan malam tidak diharuskan menghabiskan semua porsi lauk pauk yang disediakan, namun nasi individual harus dihabiskan. Menyantap makanan terlalu cepat akan membuat tuan rumah berpikir bahwa makanan yang disediakan tidak cukup. Selain itu menyisakan lauk dalam jumlah banyak adalah tidak sopan karena dianggap membuang-buang makanan.

Pada saat di restoran, seorang Korea cenderung membayar semua makanan semua orang dalam suatu kelompok. Biasanya yang dibayari akan membayar saat makan selanjutnya. Banchan yang bermacam-macam biasa dipesan dan disajikan dalam porsi kecil dan akan dipenuhkan lagi jika sudah habis. Tidak apa-apa untuk meminta tambahan lauk.


Kim Chi, salah satu makanan tradisional Korea

Sumber dari:

1. Wikipedia 

2. Google.com






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Foto Jurnalistik

Hari yang cerah, terlihat sudah langit yang cerah pada waktu subuh....
Seperti biasa, weekend telah tiba saya terkadang ikut Daddy olahraga pagi di Ancol. Tapi kali ini saya tidak ikut olahraga melainkan olah otak, jari & mata untuk koleksi fotografi ku.

Pelajaran kali ini adalah tema foto jurnalistik. Mata pelajaran ini saya yang tetapkan sendiri, maklum belajarnya saja otodidak guru2nya pun semua dari mailist fotografi & tanya sana - sini dengan Om Google.com....

Kenapa temanya kali ini jurnalistik? karena saya tertarik merekam sebuah kegiatan yang sedang terjadi....apalagi jika kegiatan yang saya rekam bisa bercerita melalui sebuah gambar. 

Untuk mengambil foto jurnalistisk bisa dibilang susah - susah gampang. Susahnya mesti jeli matanya menangkap sebuah kejadian dan ekspresi atau kegiatan yang terjadi saat itu juga. Gampangnya...kalo sudah biasa yach semuanya pasti gampanglah.....he he he :)

So....silakan di nikmati saja hasil foto jurnalistik saya yang pertama....

Penjual udang

sang nelayan



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Negara-Negara Bebas Visa Kunjungan untuk WNI

oleh Sigit Adinugroho

Kita yang punya minat bepergian ke luar negeri pasti pernah disibukkan dan dipusingkan dengan urusan mendapatkan visa kunjungan -- dokumen yang diperlukan untuk izin awal masuk ke negara tertentu.

Beberapa negara membutuhkan prosedur yang sangat sulit untuk mendapatkan selembar visa kunjungan yang menempel di paspor kesayangan. Perlu diingat bahwa visa kunjungan adalah khusus untuk kunjungan singkat seperti pariwisata.

Menurut indeks yang diterbitkan Henley & Partners, Indonesia termasuk negara yang mudah dimasuki oleh warga negara asing, tetapi tidak sebaliknya. Warga negara Indonesia (WNI) tidak diterima begitu saja secara mudah di sebagian besar negara-negara di dunia. Tercatat ada sekitar 43 negara di dunia yang menerima WNI tanpa visa kunjungan atau dengan visa on arrival. Selebihnya, WNI perlu mendapatkan visa kunjungan terlebih dahulu dengan mendaftar di kedutaan setempat di Jakarta.

Berikut adalah beberapa negara pilihan di dunia yang membebaskan visa kunjungan terhadap WNI, dan apa saja yang bisa dilihat di sana:

by: Yahoo.com

Peru
Negara yang bisa diakses melalui paling tidak 20 jam perjalanan dari Australia/Selandia Baru atau Eropa ini memberikan 90 hari kunjungan bebas visa kepada WNI. Siapa yang tidak kenal Macchu Picchu sebagai salah satu pusat kebudayaan Amerika Selatan yang terunik. Naiklah kereta api dari Cusco ke Macchu Picchu dan alami perpindahan waktu ke masa lalu di tengah hijaunya hutan hujan tropis.

 

Maroko

Bisa diakses dari dataran Eropa kurang dari empat jam, tiga bulan dapat dinikmati di sini setiap kali kunjungan oleh WNI. Silakan mulai dari Rabat atau Casablanca, lalu lanjut ke Fez dan Marrakech. Siapkan indera Anda untuk arsitektur, lanskap dan khazanah kuliner jazirah Arab terunik sepanjang masa.

 

Chile

Hanya ada satu cara untuk mengelilingi negara yang memberikan 90 hari visa kunjungan kepada WNI: dari utara ke selatan atau sebaliknya. Ia memiliki salah satu pesisir pantai yang terpanjang di Amerika Selatan. Atraksinya? Peninggalan kolonialisme Spanyol yang berlatarbelakang pegunungan Andes. Suka dengan olahraga atau lanskap ekstrim? Di sinilah salah satu yang terbaik!

 

Ekuador

Jika Anda pernah bermimpi ke Kepulauan Galapagos, di sinilah awalnya. Seperti negara-negara Amerika Selatan di pesisir barat lainnya, Ekuador memiliki tiga dataran sekaligus: dataran rendah pesisir, dataran tinggi di sekitar pegunungan Andes, dan dataran rendah hutan hujan tropis Amazon. Beberapa kotanya juga menjadi bagian dari World Heritage Site UNESCO. WNI mendapat 90 hari di sini.

 

Kolombia

Kolombia memberikan 90 hari bebas visa kunjungan bagi WNI. Yang patut dikunjung di Kolombia adalah Cartagena, sebuah kota pesisir yang terkenal dengan resor pinggir pantai menghadap Laut Karibia dan mengenal ibukota Amerika Latin penuh sejarah di Bogota.

 

Malaysia

Siapa yang tidak kenal Malaysia. Bagi kebanyakan WNI, Malaysia menjadi salah satu negara pertama yang dikunjungi ketika memiliki paspor. WNI diberikan maksimum 30 hari setiap kali kunjungan.

Apa yang bisa dilihat di sini? Banyak sekali: wisata belanja, arsitektur kota modern di Kuala Lumpur, belajar transportasi publik yang baik, khazanah budaya Melayu yang mirip dengan Indonesia, sampai wisata alam seperti di Taman Negara atau Gunung Kinabalu di Sabah.

 

Singapura

Singapura sudah tidak asing lagi di mata kebanyakan WNI, terutama yang berdomisili di Jakarta. Menjadi alternatif tempat rekreasi selain wisata domestik di Bandung dan Pulau Bali, Singapura menawarkan kenyamanan wisata ala “mal” dan fasilitas modern negara maju. Tentu, 30 hari sudah di tangan bagi setiap WNI tanpa harus mendaftar visa apapun.

 

Thailand

Salah satu lokasi kunjungan wisata terpopuler di dunia, terutama bagi backpacker. Biaya hidup yang sangat terjangkau, infrastruktur pariwisata yang cukup baik dan kebudayaan yang unik karena tak pernah dijajah kolonialis. Jelajahi Thailand dari utara ke selatan selama 30 hari, untuk WNI!

 

Vietnam

Vietnam akhir-akhir ini menjadi primadona bagi pengunjung ASEAN, karena gencar membuka diri untuk pariwisata. Alternatif yang baik selain Thailand. Biaya hidup tidak jauh berbeda dari Indonesia, bahkan lebih murah. Wisata sejarah, budaya dan alam didapatkan di tempat-tempat seperti Ho Chi Minh City, Na Thrang, Hue, Hoi An dan Hanoi. Bebas visa kunjungan selama 30 hari untuk WNI.

 

Filipina

Filipina memberikan 21 hari bebas visa kunjungan bagi WNI. Jika Anda tertarik dengan negara Asia kepulauan yang menawarkan pantai serta “rasa” Spanyol yang kental, maka datanglah ke Filipina!

 

Brunei

WNI mendapatkan 14 hari bebas visa kunjungan di sini. Negara kerajaan yang kental dengan budaya Melayu dan suasana Islami ini bagai surga di tengah hiruk-pikuk modernitas yang diusung negara-negara ASEAN lain.

 

Hong Kong

Hong Kong sebenarnya bukan negara, tetapi wilayah administratif khusus untuk Republik Rakyat Cina (RRC), namun memiliki regulasi imigrasi tersendiri. Kalau ke RRC, WNI perlu visa, tetapi Hong Kong membebaskan visa kunjungan selama 30 hari. Kebanyakan WNI berkunjung ke Hong Kong untuk wisata belanja dan urban, hampir sama seperti Singapura.

 

Makau

Makau juga adalah wilayah administratif khusus untuk RRC, terletak tidak jauh dari Hong Kong. WNI diberikan bebas visa kunjungan selama 30 hari. Berbeda dengan Hong Kong, wisata di sini seputar wisata sejarah dan... judi.

 

Seychelles

Ini dia negara yang tidak memberlakukan visa kunjungan bagi warga negara apapun di dunia. Ya! Seychelles mempersilakan semua warga negara di dunia untuk masuk tanpa visa kunjungan selama satu bulan, termasuk WNI. Negara kepulauan yang terletak di Samudera Hindia, antara Afrika dan India ini mengunggulkan wisata bahari.

 

Maladewa

Sering disematkan sebagai tujuan wisata bulan madu, Maladewa memiliki  beragam pulau kecil, bahkan sangat kecil sampai hanya disebut atol, yang tersebar jauh satu sama lain. Untuk bepergian antar pulau saja, kita membutuhkan kapal atau bot, kalau tidak pesawat terbang kecil.

Malé, ibukotanya, adalah satu-satunya kota padat di dunia yang berada di pulau kecil, dengan bandara di pulau lainnya! WNI diberikan 30 hari untuk jalan-jalan di sini.

 

Sri Lanka

Negara ini bukan tujuan populer bagi WNI, karena banyak yang lebih “tergoda” oleh India. Tapi tahukah Anda, Sri Lanka membebaskan visa selama 30 hari bagi WNI. Jelajahi Colombo dan lihat sisa-sisa peninggalan Belanda, Portugis dan Inggris, lalu berkeliling pulau untuk berbaur dengan masyarakatnya yang banyak menyambung hidup sebagai nelayan, menelusuri pantai, hutan dan candi-candi.

Ada beberapa negara lain yang membebaskan visa kunjungan bagi WNI, yang jika saya ulas akan terlalu panjang. Negara-negara tersebut antara lain Kosovo (90 hari), Bermuda (maksimum enam bulan), Dominika (21 hari), Haiti (tiga bulan), Saint Vincent and the Grenadines (satu bulan), Kepulauan Cook (31 hari), Kepulauan Mikronesia (30 hari) dan Samoa (30 hari).

Selain itu, ada juga beberapa negara lain yang memberlakukan visa on arrival bagi WNI, yang bermakna negara-negara tersebut memberlakukan visa kunjungan, namun pembuatannya dapat dilakukan di beberapa bandara internasional negara tersebut, dengan biaya tertentu, misalnya USD25. Beberapa negara ini antara lain seperti Laos, Kamboja, Fiji, Myanmar, Turki dan masih beberapa lagi.

Jadi, siapkan ransel Anda dan mari bepergian tanpa harus pusing memiliki visa kunjungan!


Sigit Adinugroho dapat dikunjungi di blog perjalanannya, www.ranselkecil.com.
Copy from Yahoo.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nikmatin Private Beach.......serasa menang lotre


Halaman depan Senggigi Beach H
Di Lombok kami menginap di hotel Senggigi Beach Lombok, yang terletak di Jl.Pantai Senggigi. Hotel ini merupakan hotel Aerowisata Hotels & Resort dan berbintang 5, begitu masuk di lobby nya terasa sudah keramahan pelayanannya yang menyambut kami semua. Salah satu teman kami sedang melakukan check in, karena melihat kami kelelahan sang bell boy pun menawarkan kami untuk duduk di ruang tamu lobby tersebut dan tak lama duduk datanglah welcome drink.....langsung aku glek satu gelas jus jeruk tersebut, maklum habis mabok laut.....penyesuaian sikon duluuuu....:D

Urusan check in selesai, kami langsung diantar ke kamar kami. Wauuu....hotelnya keren boooouuuuukkkk....bukan gedung, melainkan seperti rumah - rumahan. Dalam 1 bangunan rumah terdiri dari 4 - 6 kamar yaitu di lantai bawah 2 - 3 atas 2 - 3. Kerennya lagi kamar kami ada di lantai atas dan menempatkan rumah - rumahan yg terdiri dari 4 kamar. Enaknya lagi ada balkonnya menghadap pantai.....bener - bener nikmat deh nih liburannya. Karena sampainya sudah sore hari...jadi kama langsung saja bersih - bersih dan istirahat sebentar sambil menikmati suasana kamar hotel....dan lanjut makan malam di luar.

O yach...sebenarnya kami bisa menginap disini dikarenakan keberuntungan kami juga, jujur aja tak sanggup kami menginap di Hotel semewah ini. Semua karena voucher hotel yang kami dapatkan dari seorang travel agent, saat di Bali kami sudah searching penginapan untuk di Lombok. Semua hotel kami telpon sudah penuh, lalu partner perjalanan ku mencoba mencari lagi lewat internet dan woalah....dapat deh ni travel agent yang mengurus akomodasi penginapan kami selama 3 hari 2 malam di Lombok. Kami ditawarkan paket voucher 3 hari 2 malam dengan voucher seharga 500ribu rupiah, kamar bebas pilih sesuai keingianan kita, maka dipilihlah pemandangan menghadap ke laut. Benar - benar keberuntungan kami saat itu. Ini dia alamat dari Travel Agent kami:

LOMBOK TRAVEL ONLINE
up: Eko Budianto Hartono (director)
office: Jl. Raya Senggigi Km 12, Lombok - NTB 
Tlpn: 370 - 6677886
Fax: 370 - 693950
HP: 0812 37 812 222
emai: lomboktravel@gmail.com

Sekedar info saja, ternyata sang Pak travel agen ini konon namanya cukup dikenal di setiap hotel di Lombok ini, bahkan sang sopir taksi burung biru pun ada beberapa yang mengenalnya karena sering menjemput tamu dari Pak travel agen ini.

Waktunya cari makan, nah karena langit sudah mulai gelap dan tak tau arah mana yang hendak di kunjungi....maka kami coba bertanya kepada bell boy di hotel tentang restoran mana yang cukup di rekomendasikan untuk makan malam selain di dalam hotel ini. Dan kami pun ditunjukkan untuk ke Cafe Yessy dengan transportasi khas Lombok Cidomo macam Delman di yogya, yang dapat kita temukan pas keluar dari pintu gerbang hotel tersebut. Langsung deh....cabuttt....

Ciiittt....eh beneran ada delman di Lombok, setelah partnerku berbincang sebentar mengenai tarif dan rutenya, langsung deh kami naik. Dalam perjalanan kami tak lupa untuk menanyakan tempat makan yang cukup direkomendasikan tapi harga bersahabat....maka diajaklah kami ke Cafe Yessy. Loh kok semuanya merekomendasikan Cafe Yessy??? sang sopir delman pun menjawab " Iya kakak....saya sich tidak tau soal rasa makanan nya enak atau tidak, tapi kami sering melihat diantara semua kafe yang ada di jalan Senggigi ini yang paling ramai yach....Cafe Yessy. Dan katanya sich.....harganya cukup terjangkau, apalagi kalau sudah jam 7 malam keatas, penuh semua mejanya belum tamu yang ngantri diluarnya. Tamunya lebih banyak orang asing juga, maklumlah....kan di Senggigi ini banyak turis yang transit dulu sebelum menunju ke gili Trawangan sono kakak....." itulah celoteh sang kusir delman kami....yang cukup ramah dan jujur, membuat kami penumpang jadi merasa aman dan nyaman dengan caranya memacu kuda yang lumayan dijamin gak ngepot kaya bus kota di Jakarta. 

@ cafe yessy
Lalu....kami melihat ada salah satu kafe juga yang lumayan mewah penampakannya....penasaran kami pun bertanya lagi pada sang kusir delman "Pak, kalo yang ini restoran apa lagi, bangunannya mewah....dan terlihat lumayan juga pengunjungnya." Sang kusir pun menjawab "kalo yang ini juga lumayan direkomen, hanya makanan nya yach sesuai lidah orang bule. Sebenarnya sich restoran ini jarang didatangi  pelanggan, hanya orang tertentu saja...umumnya yang senang mewah - mewah, karena restoran ini harga makanannya mahal, banyak turis lokal yang mengeluh masuk restoran ini jika dia tidak tanya tanya dulu....tapi kalo uangnya dolar mah...murah murah ajah....."

Oooo....jadi gitu toohhh...bisnis restoran di sepanjang jalan senggigi ini. Pantesan begitu banyak restoran yang buka, saya merasakan kejanggalan. Ada yang sangat ramaiiii seperti Cefe Yessy ada juga yang hanya kedatangan tamu 3 - 5 orang parahnya lagi ada pelayan duduk manis atau berdiri sambil membagikan flayer....sedangkan meja kosong melompong....persaingan yang sangat gila....bisa menimbulkan kecemburuan biznizzz.....


Sampai juga akhirnya kami di Cafe Yessy, untung belum jam 7 malam. Kami duduk di luar dan kebetulan restoran ini bangunannya konsep Indonesia, terlihat dari interior nya yang banyak menggunakan bambu, restorannya model setengah terbuka setengah berada di ruangan. Kami memilih di alam terbuka saja, biarkan langit yang menjadi atap kami untuk makan malam ini. Menunya Indonesia banget...yaitu khas Lombok, Ayam bakar Taliwang dan Kangkung pelecing. Untuk perkenalan lidah, kami coba pesan 2 menu dulu apalagi pas tau menu Ayam nya harus 1 ekor. Jadi bayangannya tuh pasti kekenyangan nich, Eh...tak taunya ternyata yang datang ukuran nya ayam kampung yang masih muda....jadi untunglah tu ayam pas di perut untuk berbagi bersama. Soal rasa di cafe ini masih masuk kategori boleh juga untuk dicoba, lumayan enak dan masih sesuai lidah Indonesianya.
ayam bakar taliwang

pelecing kangkung

Pasar Seni, Senggigi 
Habis selesai makan kami ditawari oleh sang kusir untuk ke pasar seni Lombok, yang kebetulan lokasinya tak jauh dari cafe ini. Jadi langsung aja kami terjun ke TKP, sayangnya pas kami nyampe......berhubung sudah malam jadi tuh pasar udah gak rame....bisa dibilang pengunjungnya bisa dihitung pakai jari, tapi syukurnya masih ada toko yang buka.


Ditempat ini banyak dijual aneka kerajinan tangan khas Lombok. Dan yang paling dicari oleh pengunjung adalah mutiara Lombok, yang konon sangat terkenal sampai ke luar negeri. Tapi hati - hati saja jika anda ingin belanja mutiara disini, ada baiknya anda harus bijak dan mempunyai bekal yang cukup untuk memahami mutiara. 

Mutiara ada yang asli dan palsu, ada juga mutiara air asin dan air tawar. Berhubung saya bukan ahli perhiasan dan orang yang suka heboh dengan perhiasan.....maka yang saya ketahui adalah mutiara asli itu tak mudah terbakar, bentuk nya tak sama antara satu dan yang lainnya dan tidak berbentuk bulat melainkan agak sedikit lonjong, terkadang pipih dan ada juga yang berbentuk tetesan air. Selain itu warna dari mutiara asli juga terlihat lebih bersinar dan permukaannya berbentuk sedikit kasar.


Sebenarnya sich....kalau anda berminat mendapatkan yang asli, baiknya pergi ke pusat pembiakan mutiara nya langsung yang terletak di desa Sekarbela. Disana kita akan dikasih lihat bagaimana mutiara ini dihasilkan.


Berhubung malam semakin larut udara dingin & lembab dari hujan membuat kami mengantuk...maka kami putuskan kembali ke hotel untuk istirahat, supaya besok bisa lanjut ke Gili sambil berharap semoga juga cuaca sudah cerah.....

Oh yach....sebelum sampai di kamar hotel, kami masih sempatkan diri berkunjung ke hotel Bar yang kebetulan berada dekat dengan pantai....jadi kami sempat menikmati sebentar duduk dibar sambil menikmati free welcome drink again....plus enjoy the beach at night....hmmm....benar - benar nikmat angin pantainya......

depan bar hotel Senggigi


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Going to Lombok.....

Harinya tiba juga, kami berencana melanjutkan perjalanan ke Lombok dengan cara menyebrang melalui pelabuhan Padang Bai, karena berhubung kami menyewa mobil maka sekalian saja sewa supirnya juga untuk mengantar sampai di pelabuhan Padang Bai, setelah itu mobil dikembalikan kepada jasa penyewaannya. 

Wajah ELF, by Google
Lama perjalanan yang ditempuh dengan mobil pribadi adalah kureb 1 1/2 jam, jauh lebih singkat dibandingkan dengan angkutan umum yang memakan waktu 3 jam. Sedikit info saja, jika anda hendak ke Padang Bai menggunakan angkutan umum, datanglah ke terminal Ubung salah satu terminal utama yang ada di Denpasar. Terminal Ubung ini merupakan tempat mangkal bus / angkutan umum lainnya yang menghubungkan Denpasar dengan berbagai bagian daerah yang ada di seluruh pulau Bali ini. Setelah tiba di terminal Ubung, cari lah angkot jenis mobil minibus ELF setelah itu tanyakanlah pada sang supirnya....mengenai jurusan dan berapa biayanya.

Perjalanan menunju Padang Bai cukup menyenangkan....karena kami disajikan kembali pemandangan khas Bali, salah satunya yang menarik mataku selama perjalanan adalah.........adanya penjual ikan laut di pinggir jalan raya dan uniknya lagi yang berjualan itu antara 1 dan yang lainnya tidak lah berjejer melainkan ada jarak kureb 10 - 20 meter.....
Karena merasa unik maka saya tanyakan pada sang supir, "Pak memangnya masyarakat Bali suka juga konsumsi ikan kah? karena jarang saya dengar khas nya ikan Bali tidak seperti di Makassar yang terkenal kuliner seafoodnya macam ikan baronang / tude / cakalang dllnya."
Lalu sang sopir menjawab "Umumnya sich non, yang lebih suka konsumsi ikan di Bali adalah masyarakat yang tinggal ditepi pantai, macam disini sajakan....sudah banyak penjual ikan laut, karena sudah mulai dekat dengan pantai."

Tak lama kemudian kami sampai juga di pelabuhan Padang Bai, saat itu antrian pembelian tiket tidaklah ramai bisa dibilang kami tak perlu mengantri....jadi langsung sampai kami ke loket tanya jadwal, beli deh tiketnya....lalu kami ke bagian tunggu di luar...berdiri berjejer sambil menunggu kapal nya sandar. O yach....1 hal lagi, kapal yang berangkat dari Padang Bai menunju pelabuhan Lembar - Lombok selalu ada setiap 1 jam. Tak lama kami antri kapal sudah sandar, kami pun siap masuk ke kapal penyebrangan.

Bertolak dari Pelabuhan PadangBai
Saat itu kami sungguh beruntung, kondisi kapal yang kami tumpangi masih dalam kondisi yang layak, tempatnya bersih. Paling yang bikin risih adalah penjajah makanan kecil dan minuman macam kopi....yang terus menawarkan barang dagangannya selama kapal bersandar. Overall sich...kami tidak mendapatkan gangguan atao hal - hal yang tidak menyenangkan....semuanya berjalan lancar, sampai pada akhirnya kami menyewa kamar yang ada AC dan kasur seharga 100rb rupiah supaya kami bisa istirahat tenang tanpa suasana ramai dari penumpang lainnya.....Lama perjalanan yang kami tempuh hanya 4 jam, tak terasa lamanya....karena selama perjalanan kami tidur dengan nyenyak, maklum habis narsis di atas dek, perut lapar....kami makan lalu kenyang terus tidur deh.....gak taunya kapal sudah merapat kami baru bangun karena terdengar suara klakson kapal tut tut tut.......

Sampai di pelabuhan Lembar sekitar sore hari, nah disinilah kita mesti ekstra hati - hati. why??? banyak tukang angkot yang menawarkan angkutannya dengan bermacam - macam variasi harga, dari termahal sampai termurah dengan penwaran diantar sampai ketempat tujuan.....ini dia tipuannya.....

Sebelum saya berangkat ke Lombok saya sudah mencari searching tentang sikon Lombok dari masalah transportasi sampai tempat wisatanya. Dari hasil searching inilah saya mendapatkan informasi bahwa di Lombok haruslah kita berhati - hati dengan para sopir angkot yang sering memaksa kita naik angkotnya dengan macam - macam janji, begitu kita sudah sepakat harganya dan kita naik ke angkotnya....ditengah jalan kita bisa dipalak, umumnya mereka minta kita turun di tengah jalan yang sepi dengan berbagai macam alasan....bla bla bla....dan tujuannya minta kita menambahan tarif lagi untuk sampai di tempat tujuan. Jika kita tak mau kerja sama...yach akan ditinggalkan di tengah jalan. 

Jadi tips saja....untuk aman nya relakan sajalah uang beberapa puluh ribu rupiah untuk naik taksi blue bird nya Lombok, karena ini dijamin aman & mintalah tarif argo, jangan lupa juga nikmati saja pemandangannya jangan lihat argo yang naik terus. Dan sayangnya.....hanya taxi biru ini tidak diijinkan masuk area pelabuhan ataupun mangkal disekitar area luar pelabuhan, oleh preman setempat yang mengelola sistem angkutan penumpang. 

Alasannya dikarenakan oleh 2 faktor yaitu: (info dari supir taxi yang saya gunakan)
 1. Jika taxi biru berkeliaran di area pelabuhan, pendatang akan memilihnya yang dikarenakan alasan keamanan dan tarif yang digunakan adalah argo. Lain halnya jika taxi lain, akan menggunakan tarif borongan belum ditambah negosiasi harga baru di tengah jalan. Jika hal ini terjadi pada si taxi biru, maka customer berhak melaporkan perbuatan sang supir ke perusahaan taxi dan sang supir akan mendapatkan SP sebelum diberhentikan perusahaannya.

2. Angkutan umum layak mobil carteran akan kalah saing dengan si biru. Karena faktor kecurangan dalam negosiasi harga, dimana harga yang awal disepakati akan di nego ulang di tengah jalan dengan cara mengancam keselamatan kita. Itulah yang terjadi, jika harga awal yang disepakati membuat pihak sopir tidak berkenan....jika harga yang disepakati sejak awal sudah membuat hati senang sopir alias kita tidak menawar....maka lancarlah perjalanan kita sampai tempat tujuan.

Lalu bagaimana mencari si taxi biru jika tidak diijinkan nonggol di sekitar pelabuhan? gampang.....telpon saja ke pusat pelayanannya dan mintalah di jemput di luar area pelabuhan dan lakukan meeting point dengan agak menjauh dari pintu masuk pelabuhan.....jangan lupa juga minta nomer HP sang sopir saat anda melakukan pesanan by phone servicenya fungsinya supaya kita bisa kontak sang supir.....bahwa tamunya yang iniloh....kasih tanda ciri-ciri tamu dan tanya no. plat si birunya, supaya tidak salah jemputan dengan penumpang lainnya. Itulah yang saya lakukan saat berkunjung ke Lombok dan mencari amannya.....dari oknum palak memalak.

Akhirnya kami diantar sampai ke tempat tujuan dengan selamat, dimana sebelumnya kami sudah menikmati pemandangan Lombok yang baru saja diguyur oleh hujan. Selama perjalanan kami sempat melihat pemandangan yang membawa kami ke jaman tempo doeloe....melewati kota chinatown yang masih terdapat bangunan tua gaya cina serta melewati beberapa kuburan dengan banyak gaya....dari kuburan cina, kristen sampai muslim....dan yang paling lucu adalah kuburan cina mirip dengan kuburan di film kung fu, terlihat megah dengan segala macam bangunan ala cina. Karena penasaran inilah saya mendapatkan info dari sang supir, bahwa di Lombok juga ada banyak penduduk keturunan dan mereka hidup rukun juga berbaur dengan masyarakat setempat. Dan umumnya jika ada kerusuhan itu lebih disebabkan oleh penduduk luar yang ingin memecahkan kebersamaan masyarakat Lombok ini.

Welcome to Senggigi Beach Lombok hotel............ 





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bad day & Good day

Senang sekali hari ini, aktivitas pagi hari dimulai dengan perasaan penuh sunshine.....habis main dipantai kami lanjut hunting sarapan....apa dikata kami kurang berjodoh karena belum menemukan yang pas....hanya sebuah kedai bernama Warung Pojok yang tepat berada di sudut jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar. Sebuah warung yang menjual makanan khas Bali yaitu Nasi Ayam Kedawetan.....overall untuk seporsi sarapan pagi rasa lumayan lah.....

Habis dari sarapan, kami lanjut kembali ke hotel Sanur Avenue, yang ternyata sudah penuh. Akhirnya kami memulai untuk hunting hotel pagi ini dan sampailah kami disebuah daerah yang tak jauh dari kuta tapi dekat dengan toko kaos Jogger. Namanya Wisma Bima 2 - Bima Cottage terletak di Jl. Raya Kuta No. 295 Tlp: 0361 - 751142, Denpasar - Bali. 

Wisma Bima 2
Harga untuk kamar ini ternyata tidaklah sebanding dengan kondisi kamar yang saya tempati. Tingkat kebersihan kamarnya antara 1 - 10, saya nilai 6 jika anda kondisi 100% backpack dan kelamin pria. Nilai 5 jika anda kondisi middle traveller dan kelamin wanita yang suka akan kebersihan & rapih, jika anda wanita cuek.....maka kategori nilai 6. Harga Rp.350.000,- alasan mahal karena high season. Absolutely....ckckc dimana kondisi saat malam hari kamar banyak nyamuk, seprei pun kotor jika anda sentuh dengan kulit tangan....sangat terasa debu - debu halusnya, kamar dinding penuh dengan coretan kaligrafi dari setiap penghuni yang pernah menempatinya, disela - sela ranjang ada banyak sarang laba- laba, kondisi toilet dengan lampu kuning remang - remang dengan ember kecil untuk menampung air. BTW, info sedikit saja....sempat sebelum saya inap di tempat ini, teman saya sudah pernah inap duluan & kebetulan dia mendapat kamar uang cukup bersih & nyaman...jauh berbeda dengan pengalaman saya....soooo, kesimpulannya jika anda penasaran di coba saja.....jika kenyataan jauh dari hasil yang anda harapkan tanggung sendiri yach suka dukanya, namanya juga hotel kelas backpack :D xixixixi.............

Saya terpaksa memilih tempat ini karena sudah putus asa mencari kamar hotel di Bali yang sudah hampir full dan dari melihat semua kamar hotel di Bali setidaknya....hanya ini yang masih layak di huni dari pada yang sebelum - belumnya....dikasih kamar yang tidak berfungsi toiletnya, lalu kamar yang sudah lama tak berpenghuni, lalu kamar mandi yang menyimpan banyak kecoa.....dan masih banyak lagi kamar - kamar yang....shttt....OMG. Alhasil...kami hanya menggunakan kamar hotel tersebut untuk mandi pagi, istirahat 1 - 2 jam lalu jalan lagi sampai malam....dan tak lupa juga kami belikan Baygon untuk semprot nyamuk serta pengharum ruangan supaya terasa fresh....dan kami kompromi tak akan pulang ke hotel sampai mata kami lelah....tujuan pulang hotel hanya untuk mandi malam lalu tidur sampai pagi dan kembali lagi ke Hotel Sanur Avenue....

Bad day nya masih terasa karena kondisi hotel, Good day tetap berjalan karena kami akan hunting baju Jogger serta oleh - oleh sosis & ham Bali yang konon katanya wenakkk....Sehabis borong oleh - oleh kami lanjut menunju Tanjung Benoa, pusatnya watersport di Bali. Ditempat ini banyak sekali ditawarkan aneka permainan yang memacu adernalin dan cucok untuk anda yang suka "Have Fun Go Mad.....Oh Yes I do....." antara lainnya adalah parasailing, jetski, banana boat, flying fish, snorkling, scuba diving dan yang terbaru bagi anda yang tak bisa berenang & menyelam ada glass bottom boat dimana perahu yang kita naiki ini memeliki kaca bening dibawahnya, sehingga kita bisa menyaksikan kehidupan bawah laut tanpa harus menyelam. Dan kesemuaannya itu ada harga yang harus dibayar, sesuai dengan tarif yang berlaku saat itu.

Kami gunakan hari ini hanya untuk bersantai - santai atau bekennya beach hoping dan setelah itu kami keliling jalan di Bali seputar Denpasar dan berakhir lagi di Legian dan Kuta, kami benar - benar khusus menikmati pantai saja.....

Selain bersantai - santai...tak lupa juga kami lakukan hunting kuliner ayam betutu, salah satu lagi khas makanan Bali, tapi sangat disayangkan...selama di Bali saya belum menemukan ayam betutu yang sesuai selera. Walaupun sudah sampai berkunjung ke restoran yang banyak direkomen, tetuppp....rasanya tidak meninggalkan jejak di hatiku.....

Salah satu resto ayam betutu yang sempat saya cobain tereletak di Denapasar, Namanya "Ayam Betutu Gilimanuk" ada di Jl. Merdeka No. 88, Renon - Denpasar. Buka setiap hari, kecuali Nyepi, Galungan & Kuningan libur. Jam buka pkl 10 pagi - 10.30 malam.

Ayam Betutu
Restoran ini cukup ramai pengunjungnya, bahkan harus rela antri. Apalagi pas jam makan siang, baik dari rombongan tour lokal, asing, para pegawai yang hendak makan siang sampai pendatang luar pulau yang berlibur ke Bali macam kita - kita ini.....semua tumpah ruah dalam satu ruangan. Maklum konon katanya.....ini restoran ayam betutunya wenaaakkkk....rasanya yahud dan banyak sekali turis asing / lokal sangat suka dan cucok....

Lawar
Yach...namanya juga selera orang...lain kepala lain pula lidahnya. Itu yang saya alamin, jika dikasih nilai 1 - 10, saya nilai 6. Dari segi rasa menurut saya kurang medok bumbunya, lebih didominasi rasa asin, soal pelayanan juga kurang rapi. Terkadang tamu yang datang belakangan malah cepat dapet sajiannya....sedangkan yang datang duluan masih menunggu. Yach....kalao anda penasaran, silahkan di coba saja icip - icipnya....mana tau seleranya cucok......



 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Babi Guling, Khas Bali

Mumpung sudah di Ubud dan waktunya mengisi perut, maka kami semua mulai meluncur ke restoran yang cukup banyak direkomendasikan oleh banyak orang.....entah dari orang lokal sampai bule pun mengenal tempat ini, Babi Guling Ibu Oka.
Nasi campur babi guling - ibu Oka
Ini merupakan menu nasi campur khas Bali non halal, seperti di Jakarta juga kita mengenal nasi rames khas Jawa yang halal atau Nasi Campur khas Pontianak yang non halal. Kalo di Bali nama nya yach...Babi Guling + embel embel nama si pedagangnya. Menu ini termasuk kategori menu populer di Bali, hampir disetiap sudut jalan pasti anda dengan mudah menemukan menu ini sama halnya seperti si nasi lawar dan temannya si nasi jenggo.

Yang menjadikan menu ini cukup populer adalah proses pembuatan si babinya, yang membutuhkan waktu pemanggangan atau di guling di bara api selama sekitar 5 jam, dan pemanggangannya pun harus menggunakan jilatan api dari kayu kopi dan si babi pun harus diputar - putar. Dengan cara begini barulah tingkat kematangan merata semua dan tidak ada kulit yang hangus. Nah lalu...yang bikin lezat dari babi ini bukan saja proses pembuatannya melainkan didukung juga oleh bumbu yang digunakannya. Bumbunya merupakan khas bali yaitu basegenap yang dioleskan ke seluruh tubuh sang babi dan dipanggang sampai semuanya meresap....sehingga terasa sampai ke dalam daging babinya.....


Penyajiannya....sang babi akan digantung lalu disayat - sayat tipis ketika ada yang memesannya, dalam satu porsi babi ditemani oleh Sang nasi dan jeroan babi goreng, kerupuk kulit babi dan lawar, ini sajian standartnya. Kalo yang spesial akan lebih lengkap lagi....Nasi, babi guling sang tokoh utamanya, lawar, urutan atau dikenal sebagai sosis khas Bali, bakwan babi dan semangkuk sop babi yang semuanya dibandrol dengan harga Rp.40.000,- lebih mahal dibanding kita memeilih paket standartnya.....Anyw satu porsi ini cukup sangat mengenyangkan perut.


Lalu bagaimana soal kelezatannya....nah inilah yang sulit untuk dijelaskan. Bukan karena sangking enaknya, melainkan selera lidah orang berbeda. Kalo dari selera saya sich....antara bintang 1 - 5 nilai nya bintang 2 1/2. Memang tak diragukan tekstur dari kulit babinya yang krispi tapi ada satu rasa yang menurut saya sepertinya kurang meresap...seperti tidak ada ciri khas rasa Balinya....entahlah, mungkin karena sang pemilik ingin membuatnya menyesuaikan lidah umum yaitu cocok dengan wisatawan asing, domestik dan juga orang Bali yang mungkin tidak suka dengan rasa bumbu medok.....I don't know....


Tapi walaupun rasa tidak sesuai seleraku...saya rasa restoran ini masih patut untuk di coba. Dari pada pembaca penasaran....kenapa tidak menilai sendiri? 


Babi Guling Chandra - my choice
Seleraku yang mana dong....nah kebetulan karena belum puas dan menemukan yang cocok dengan lidahku...waktu di Denpasar saya langsung kunjungi salah satu Resto Babi Guling Candra yang juga mempunyai banyak sekali penggemarnya. Kalo yang ini....saya akui enak, bintangnya 4. Bumbu semua lebih terasa, apa lagi sop nya....sangat terasa manis & wangi dari si kaldu babinya. Penasaran....dibandingkan saja sendiri & cari lah yang sesuai selera anda....


Sebenarnya sich.....di Ubud ini ada sebuah restoran lagi yang cukup terkenal dan banyak mendapatkan rekomendasi yaitu "Naughty Nury's" yang terkenal dengan menu iga babi panggangnya, bahkan jika makan ditempat ini kita harus sabar untuk mengantri mendapatkan meja. Berhubung saya pecinta kuliner yang agak lidah tradisional....maka saya tidak berminat dengan cita rasa Nughty yang menurutku agak berbau gaya modern dalam penggunaan bumbunya....But, tidak ada salahnya untuk dicoba bagi yang suka icip - icip.


01. Warung Babi Guling - Ibu Oka
 Jl. Suweta / Tegal sari No. 02
Ubud - Gianyar
Tlpn: 0361 - 2077 490


Buka: Tiap Hari 11.00 - 17.00
Libur: Nyepi, Galungan & Kuningan


02. Warung Babi Guling - Candra
Jl. Teuku Umar No. 140
Denpasar
Tlpn: 0361 - 221278


Buka: Tiap Hari 06.00 - 22.00
Libur: Nyepi, Galungan & Kuningan
03. Naughty Nury's
Jl. Sanggiang Ubud (depan musium neka)
Gianyar
Tlpn: 0361 - 977547

Buka: Tiap hari 08.00 - 22.00
Libur: Nyepi & Malam tahun baru

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS