Finally I Got My 1st DSLR

" Tujuan saya belajar fotografi bukanlah untuk menjadi seorang fotografer terkenal  ataupun seorang senior maupun mahir dalam dunia fotografi, karena itu hal yang sangat jauh dari kemampuan saya........
Saya lebih berkeinginan untuk mengabadikan setiap pemandangan indah yang saya lihat dan juga merekam setiap momment berharga yang saya lewati dalam kehidupan ini.....dan dibagikan melalui sebuah cerita, supaya dapat dirasakan bersama......"

Dunia fotografi, apa sich yang anda kenal dengan dunia ini? atau pasti ada yang bilang "Hobi fotografi termasuk salah satu hobi yang cukup mahal." Oke cerita dikit saja dari sudut pandang atau pengalaman saya selama mengenal dunia fotografi.

Pada tahun 2000 yang lalu, disinilah awal mula saya mulai mengenal dunia fotografi. Saya bekerja pada sebuah toko yang menjual perlengkapan fotografi. Sambil bekerja saya juga ditraining untuk mengenal produk.

Pertama saya dikenalkan dengan kamera pocket atau saku. Sebuah kamera yang paling simple dalam dunia fotografi, karena kamera ini sangat mudah dioperasikan dan bisa digunakan oleh siapa saja baik anak muda sampai orang tua. Tidak perlu keahlian khusus atau pun teknik lain untuk dapat menggunakan kamera pocket tersebut, cukup anda melihat pemandangan yang ingin direkam lewat lubang intip atau viewfinfer lalu tekan tombol releasenya sampai bunyi "ceklik" jadi deh terekam dalam film.

Setelah satu minggu saya dikenalkan dengan berbagai macam kamera poket serta cara pengoperasian dasarnya dari bagaimana memasang film sampai mengenal apa arti angka yang tertulis di depan lensa akhirnya saya pun diijinkan untuk mempraktekkan melalui interaksi dalam menjual produk. Setelah menguasai dalam waktu satu bulan akhirnya saya naik level ke kamera SLR (http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera_SLR) yang benar - benar cukup asing bagi saya.

Disinilah saya mulai mengenal SLR yang dimulai dari pengenalan setiap fungsi tombol yang ada di kamera tersebut lalu berlanjut kepada pemahaman pemakaian kamera yang dipelajari lewat buku teori fotografi. Wau.... ini benar - benar hal baru yang cukup berat untuk saya waktu masa itu. Intinya banyak sekali suka dan duka nya waktu saya belajar mengenal kamera SLR. Tidak hanya sampai pada kamera saja, melainkan aksesoris pendukung macam jenis - jenis lensa, blitz efek dari filter sampai juga cara merawat kamera dan lensa pun saya diajarkan.

Pada saat itu jujur saya belum memahami sepenuhnya tentang teknik fotografi. Yang lebih saya pahami hanyalah tombol - tombol yang ada dikamera serta fungsi - fungsi paling basic macam Full Auto, Close Up, Landscape, Macro, Moving Object dan Night Scene sampai red eye reduction yang ternyata banyak para awam yang tidak tau kalau fungsi ini untuk mematikan efek merah pada mata saat kita foto manusia maupun binatang seperti anjing.

Sambil bekerja saya juga diberi kesempatan untuk mengenal dunia fotografi lewat bacaan macam majalah fotografi, yang banyak menyuguhkan hasil - hasil foto para fotografer lokal maupun asing. Bahkan yang menyenangkannya lagi saya mempunyai kesempatan melihat langsung hasil - hasil cuci cetak foto para pehobby fotografi, fotografer lokal yang ternama sampai para ekspatriat yang bekerja sebagai jurnalis.

Dari hasil gambar inilah yang mulai membuat saya semakin tertarik dengan dunia fotografi. Terutama hasil foto dengan tema landscape atau pemandangan yang memang jauh sebelum kenal dunia fotografi saya sudah kagum dengan foto - foto pemandangan alam yang sering saya lihat di kalender maupun wallpaper di komputer. Semakin banyak saya melihat hasil - hasil cuci cetak foto yang bagus semakin besar juga rasa di hati saya ingin mempelajari teknik - teknik fotografi.

Keinginan ini mulai saya tanam di dalam hati, yaitu saya mau memulainya belajar dari kamera pocket, karena ini lah kemampuan keuangan saya. Syukur saya sendiri punya kamera pocket merk Fuji tipe FZ 6, saya lupa tepatnya. Dari kamera inilah saya mulai mengenal pelan - pelan bagaimana meletakkan obeyek didalam viewfinder supaya menghasilkan gambar yang bagus, benar - benar teknik yang sangat dasar dan awam.

Selang beberapa tahun saya bekerja di sana, baru dimulailah era digital. Bisa dibilang saya sungguh beruntung karena saya ikut merasakan awal kelahiran masa era digital. Dan kamera pocket digital yang saya sentuh pertama kali adalah Canon IXUS lalu disusul oleh Nikon dan kemudian produsen mulai mengeluarkan versi SLR nya yang kita kenal sekarang dengan DSLR (http://id.wikipedia.org/wiki/DSLR).

Wah...pokoknya pada saat era digital itu, belajar fotografi jadi menyenangkan bagi saya dan mulailah saya menanamkan impian "saya juga ingin punya kamera poket digital, suatu saat" yang kemudian terwujud lewat Kamera poket merk Kodak dengan 4MP nya. 
Lalu disusul dengan harapan "Andaikan saya dapat "duren runtuh" ingin membeli kamera DSLR" tapi berhubung saya status dompetnya bukan dari kalangan menengah atas maka "saya mau nabung ah....untuk beli kamera poket yang lebih canggih dari kodak, karena kodak saya masih standart." Yang kemudian terwujud pada kamera Sony DSC-T100 dimana saya diberi kepercayaan untuk memakainya alias dipinjamkan oleh someone special yang selalu mendukung minat saya.

Hahaha....itulah impian, harapan serta cita - cita yang terucap dalam hati saya dan berakhir pada si "duren runtuh". Artinya inilah saat saya mulai memiliki kamera DSLR Canon tipe 1000D yang saya pilih khusus memang untuk entry level dan juga harga yang tidak terlalu mahal. Ssssttt....padahal dulu saya sempat mengidolakan SLR Nikon D60 & D80 loh.....karena itu kamera SLR yang pernah saya sentuh cukup lama dan pelajari bahkan sempat jadi salah satu cita - cita untuk memiliknya loh...

Dan sampailah pada perjalanan saat ini, dimana saya dengan DSLR mulai menjelajahi kehidupan sehari - hari saya melalui hobby dan kegiatan lainnya.....

Setelah cita - cita kecil saya terhadap kamera terwujud, saya mulai melahirkan cita - cita baru lagi yang lebih besar yaitu mengenai hasil foto saya.......suatu saat ada di.......Maka itu saya memulainya dari sini............

Ini adalah kutipan yang sering jadi nasehat saya dari fotografer.net


".......bukan merk kamera yang menentukan hasil foto anda, melainkan Man Behind The Gun....."










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonim mengatakan...

He he gun juga menentukan Melly ..nanti akan paham juga kok ..

Selamat ya DSLR-nya ...keren

Posting Komentar