Petualangan di negeri Singa - Bugis & Litlle India - 10

Malam ini akhirnya saya mengunjungi mall di Bugis Junction, konon dapat info disini juga merupakan salah satu mall favorit orang Indonesia yang isi dompetnya tidak terlalu tebal alias ekonomi menengah, kalo macam pegawai kantoran masih di level staff yang sudah mengabdi lebih dari 3 tahun. 

Kok bisa yach ada level mallnya? ya iyalah.....karena harga barang di mall Bugis ini lebih murah dari yang di Orchad. Mungkin karena perbedaan harga sewa gedunglah yang mempengaruhi harga jual produk di mall tersebut.

Lalu apakah anda tidak akan berasumsi "kok di Bugis bisa murah? sedangkan Orchad lebih mahal? apakah produknya yang dijual asli?" Ooooo....itu tenang saja, selama anda berbelanja di mall Singapore anda akan mendapatkan keaslian produk, selama itu produk memiliki brand international. Macam Elle, Guess, Bossini, Kenzo, Hugo Boss, Clinique dll nya. Yach intinya anda mau cari barang asli, cukup datang belanja di Singapore saja. Dijamin pasti asli nya, apalagi jika anda berbelanja di mall.

Suasana mall seputar Orchad dengan Bugis sangatlah berbeda atmosfirnya. Jika di Orchad terasa sekali atmosfir orang - orang ekonomi kelas atas, mapan dan eksekutif muda dengan gaji yang memuaskan. Sedangkan di Bugis lebih terasa atmosfir muda - mudi, keluarga dan ekonomi baik bawah sampai menengah. 
Di Orchad terasa kemewahannya baik dari pengunjung maupun desain interior mallnya. Sedangkan Bugis terasa kehangatan keluarga dan tidak ada hawa - hawa kekayaan dan kesombongannya seakan - akan semua lapisan masyarakat berbaur untuk menikmati hiburan setelah lelah bekerja.

 bugis junction mall
Desain mall di Bugis Junction juga cukup unik, mereka lebih seperti macam mall konsep outdoor tetapi dibawa ke indoor, terlihat dari bangunan toko - toko nya yang dibangun macam desain rumah Cina peranakan lalu dilengkapi dengan jalan - jalan nya yang dibuat seakan mirip jalan benaran. Lalu di hall tertentu juga ada counter kecil yang menjajakan berbagai macam pernak - pernik. Selain itu juga ada taman mall dimana disini ada air mancurnya dan pada malam hari akan dipenuhi lampu - lampu kecil yang menghias disekeliling pohon, sehingga tempat ini berfungsi menjadi tempat istirahat dan berkumpul bersama setelah lelah keliling mall.

Setelah saya selesai menggeliling daerah Bugis Junction, Bugis street dan pasar K5 china town di depan Bugis Junction, perjalanan semakin larut kami putuskan untuk ke Little India untuk mengunjungi Mustafa Centre.

Mustafa Centre merupakan sebuah toko raksasa serba ada. Toko ini buka 24 jam. Barang yang diperdagangkan disini dari kebutuhan RT sampai aksesoris untuk pria dan wanita dari emas sampai imitasi. Baju siap pakai sampai tekstil. Supermarket yang menjual macam - macam makanan sampai sabun, shampo, kosmetik dan parfum. Elektronik dari handphone sampai televisi. Lebih gila nya lagi.....ada money changer.

Saya rasa ini toko paling lengkap dan mungkin terlengkap kali yach.....wah saya jujur kurang paham, yang pasti dari penilaian saya setelah berkunjung kesini adalah "Sadis ini toko menjual semua kebutuhan hidup manusia terlengkap....dan saya tidak tau apakah ada barang yang tidak dijual disini? karena jujur saya tidak sanggup keliling toko ini untuk mensurvei barang apa saja yang dijual."

Dan waktu terbaik mengunjungi toko ini adalah malam hari diatas jam 09:00 pm, manakala pengunjung mulai berangsur - angsur menyusut. Anda juga tak perlu kuatir dengan harga yang ditawarkan disini, karena harganya cukup bersahabat dengan kantong dan barang yang dijual disini layak dijadikan oleh - oleh. Perbedaan harga di Mustafa dengan mall bisa mencapai selisih Sing $30.

Jika anda telah berbelanja terlalu banyak dan tak sanggup menenteng, langsung beli saja koper traveling kecil khusus isi oleh - oleh anda. Yach...beneran kok, disini juga ada jual koper dari ukuran kecil sampai jumbo. Mudah, meriah, menyenagkan bukan.....??? Anda cukup memiliki satu kali saja tujuan, tercapai sudah oleh - oleh anda untuk keluarga dan teman - teman di rumah.

Hanya kekurangan dari toko yang memiliki 6 lantai ini adalah terlalu semrawut dalam penataan barang dan juga kurangnya petunjuk pengelompokan jenis barang, serta jangan berharap anda akan mendapatkan petunjuk dari spg toko, karena mereka sendiri pun tidak hafal letak barang, sangking banyaknya produk yang dijual. Jadi anda butuh kesabaran dalam mencari barang yang anda inginkan.

Setelah saya pusing karena melihat barang yang berserakan dan banyaknya barang yang dijual dengan harga miring sehingga membuat saya semakin banyak bertanya dalam otak. Akhirnya saya putuskan keluar tanpa berbelanja apa pun juga di toko tersebut, yach....saya bersikap untuk bijak dalam menggunakan uang untuk memiliki barang yang layak.

Diluar toko ini masih sangat terasa keramaiannya walaupun malam semakin larut. Apalagi kios - kios makanan disekitarnya, namanya saja daerah Little India sudah pasti disini banyak sekali orang India serta kuliner dengan cita rasa Indianya. Sambil berjalan mengelilingi daerah tersebut, kami pun tidak menyiakan kesempatan untuk mencari kuliner khas Indianya. Hanya sayang, hari itu kami kurang beruntung, kedai yang kami lihat sangat ramai dikunjungi ternyata makanan nya sudah habis. Jadilah kami pulang tanpa mencicipi makanan khas India.

Tak terasa sudah jam 11 malam, tinggal satu jam lagi semua alat transportasi umum sudah tidak beroperasi. Kami putuskan malam ini naik bis untuk pulang ke apartment. Halte bus terlihat sangat ramai, banyak sekali orang India yang berkumpul di tempat tersebut dengan tujuan menunggu bis dan ada juga yang hanya duduk disekitarnya sambil berkumpul dalam sebuah kelompok sambil bercanda dan berbincang - bincang. Umumnya mereka yang berkumpul disini rata - rata para pegawai shift sore sampai malam yang hendak pulang ketempat tujuan mereka masing - masing. Sehingga terasa sekali atmosfirnya kalo saya di bawa ke negara India bukan nya di Singapore, makanya tempat ini mendapatkan julukan Little India. 

Satu jam saya berada dihalte tersebut membuat saya mempunyai pengalaman yang sangat unik. Dihalte inilah saya melihat sisi lain dari Singapore, kegiatan malam dan juga kehidupan suku India. Wajah para laki - lakinya mungkin terlihat menyeramkan apalagi pada saat malam hari menunggu di halte bis dan hampir 80 % adalah orang India, membuat kita para wanita sedikit tidak nyaman. Ditambah dengan tatapan matanya yang besar - besar, entah menatap mengoda atau hanya memang tatapannya seperti itu, benar - benar menakutkan....tetapi lama kelamaan diperhatikan, sirna juga rasa takut tersebut. Karena memang tatapan mereka yach seperti itu. 

Nah yang paling asik selain sisi menakutkannya adalah kesempatan melihat cewek - cewek cakep orang Indianya. Asli deh....benar - benar cakep kaya di film India, hidung mancung, mata besar dan bulat serta bersinar dengan tatapan dalam, senyumnya indah. Benar - benar pemanadangan yang menghibur kami dikala malam larut dan lelah itu. 

Momment satu jam itu benar - benar membuat saya lupa diri bahwa sedang ada di Singapore tidak hanya itu, saya juga merasa seakan - akan sedang nonton film India. Hahahaha.....benar - benar pengalaman unik dan berkesan, tak perlu saya jauh - jauh ke India cukup merasakan saja di Little India - Singapore ini maka saya sudah mempunyai sedikit gambaran tentang masyrakat dan kebudayaan orang India.

Akhirnya bis saya tiba juga, kami pun lekas menaikinya. Cukup padat, karena ini adalah bis terakhir yang menunju tempat tujuan kami. Dalam perjalanan pun kami tak mau melewatkan pemandangan dan kehidupan malamnya Singapore. Malamnya di Singapore terasa sepi dan jauh dari kesan menyeramkan, terlihat masih ada beberapa orang yang masih berjalan di trotoar seorang diri. Singapore memang terkenal dengan keamanannya yang sangat baik, hukum ditegakkan tanpa pandang bulu itulah yang membuat para pelaku kejahatan harus berpikir panjang sebelum beraksi. Baik dari halte, di dalam bis serta perjalanan pulang dengan kaki sampai tempat tujuan kami benar - benar merasakan kenyamanan dan keamanan yang sangat terjamin, andaikan saja Jakarta.........

Perjalanan berlanjut ke Malaysia......





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar